Tabungan Pemerintah
Tabungan
Pemerintah merupakan selisih antara pendapatan dalam negeri dan pengeluaran
rutin. Melalui usaha peningkatan penerimaan yang rutin terus menerus, makan
jumlah tabungan pemerintah senansiasa dapat ditingkatkan, sehingga memperbesar
kemampuan untuk pembiayaan pembangunan nasional atas dasar kemampuan sendiri.
BUMN Cenderung Bersifat Akuntansi
Performance atau kinerja BUMN merupakan
suatu pola tindakan yang dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang diukur dengan
mendasarkan pada suatu perbandingan dengan berbagai standar. Kinerja adalah
pencapaian suatu tujuan dari suatu kegiatan atau pekerjaan tertentu untuk
mencapai tujuan perusahaan yang diukur dengan standar. Penilaian kinerja perusahaan bertujuan untuk
mengetahui efektivitas operasional perusahaan. Pengukuran kinerja perusahaan dapat dilakukan
dengan menggunakan suatu metode atau pendekatan. Pengukuran kinerja perusahaan
dikelompokkan menjadi dua, yaitu pengukuran kinerja non keuangan (non financial
performance measurement) dan pengukuran kinerja keuangan (financial performance
measurement). (morse dan
davis, 1996 dalam hiro tugiman, 2000:96; hirsch 1994:594-607) .
Pengertian kinerja adalah gambaran pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan
atau program atau kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi
organisasi. Pelaporan kinerja merupakan refleksi kewajiban untuk
mempresentasikan dan melaporkan kinerja semua aktivitas dan sumber daya yang
perlu dipertanggungjawabkan. Kinerja perusahaan dipengaruhi oleh beberapa
faktor, antara lain terkonsentrasi atau tidaknya terkonsentrasinya kepemilikan,
manipulasi laba, serta pengungkapan laporan keuangan. Kepemilikan yang banyak
terkonsentrasi oleh institusi akan memudahkan pengendalian sehingga akan
meningkatkan kinerja perusahaan.
Dalam hubungannya dengan
kinerja suatu perusahaan dapat dilihat dari laporan keuangan yang sering
dijadikan dasar untuk penilaian kinerja perusahaan.Salah satu jenis laporan
keuangan yang mengukur keberhasilan operasi perusahaan untuk suatu periode
tertentu adalah laporan laba rugi.
Akan tetapi angka laba yang
dihasilkan dalam laporan laba rugi seringkali dipengaruhi oleh
metode akuntansi yang
digunakan. Disclosure laporan keuangan akan memberikan informasi yang berguna
bagi pemakai laporan keuangan.
http://hehegar.blogspot.com/2012/05/makalah-bumn.html
Dampak
Inflasi
Secara umum inflasi dapat diartikan sebagai
kenaikan tingkat harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus selama waktu tertentu. Inflasi
tentu akan menyebabkan berbagai dampak yang akan di rasakan oleh berbagai
kalangan. Beberapa sumber menyatakan Inflasi diyakini sebagai pemicu terjadi
nya kerugian di beberapa aspek. Namun, namun Inflasi yang menjadi kerugian bagi
beberapa kalangan ini justru menjadi sebuah keuntungan bagi beberapa kalangan
lainnya.
Dampak Inflasi Terhadap Kegiatan Ekonomi Masyarakat
Dampak Positif
1. Peredaran / perputaran barang lebih cepat.
2.Produksi barang-barang bertambah, karena keuntungan pengusaha bertambah.
3. Kesempatan kerja bertambah, karena terjadi tambahan investasi.
4.Pendapatan nominal bertambah, tetapi riil berkurang, karena kenaikan pendapatan kecil.
Dampak Inflasi Terhadap Kegiatan Ekonomi Masyarakat
Dampak Positif
1. Peredaran / perputaran barang lebih cepat.
2.Produksi barang-barang bertambah, karena keuntungan pengusaha bertambah.
3. Kesempatan kerja bertambah, karena terjadi tambahan investasi.
4.Pendapatan nominal bertambah, tetapi riil berkurang, karena kenaikan pendapatan kecil.
Dampak Negatif
1. Harga barang-barang dan jasa naik.
2. Nilai dan kepercayaan terhadap uang akan turun atau berkurang.
3. Menimbulkan tindakan spekulasi.
4. Banyak proyek pembangunan macet atau terlantar.
5. Kesadaran menabung masyarakat berkurang.
Pihak-pihak yang Mendapatkan Keuntungan dan yang Menderita
Kerugian Akibat Terjadinya Inflasi
Pihak-pihak yang diuntungkan
a. Para pengusaha, yang
pada saat sebelum terjadinya inflasi, telah memiliki stock/persediaan produksi
barang yang siap dijual dalam jumlah besar.
b. Para pedagang, yang
dengan terjadinya inflasi menggunakan kesempatan memainkan harga barang. Cara
yang dipakai adalah dengan menaikkan harga, karena ingin mendapatkan
laba/keuntungan yang besar.
c. Para spekulan, yaitu
orang-orang atau badan usaha yang mengadakan spekulasi, dengan cara menimbun
barang sebanyak-banyaknya sebelum terjadinya inflasi dan menjualnya kembali
pada saat inflasi terjadi, sehingga terjadinya kenaikan harga sangat
menguntungkan mereka.
d. Para peminjam, karena
pinjaman telah diambil sebelum harga barang-barang naik, sehingga nilai
riil-nya lebih tinggi daripada sesudah inflasi terjadi, tetapi peminjam
membayar kembali tetap sesuai dengan perjanjian yang dibuat sebelum terjadi
inflasi. Misalnya, para pengambil kredit KPR BTN sebelum inflasi yang
mengakibatkan harga bahan bangunan dan rumah KPR BTN naik, sedangkan jumlah
angsuran yang harus dibayar kepada BTN tetap tidak ikut dinaikkan.
Pihak-pihak yang dirugikan :
a. Para
konsumen, karena harus membayar lebih mahal, sehingga barang yang diperoleh
lebih sedikit jika dibandingkan dengan sebelum terjadinya inflasi.
b. Mereka
yang berpenghasilan tetap, karena dengan penghasilan tetap, naiknya harga
barang-barang dan jasa, mengakibatkan jumlah barang-barang dan jasa yang dapat
dibeli menjadi lebih sedikit, sehingga pendapatan riil/nyata berkurang,
sedangkan kenaikan penghasilan atau pendapatan pada saat terjadi inflasi sulit
diharapkan.
c. Para
pemborong atau kontraktor, karena harus mengeluarkan tambahan biaya agar dapat
menutup pengeluaran-pengeluaran yang diakibatkan terjadinya inflasi dan
mengakibatkan berkurangnya keuntungan yang diperoleh dari proyek yang
dikerjakan.
d. Para
pemberi pinjaman/kreditor, karena nilai riil dari pinjaman yang telah diberikan
menjadi lebih kecil sebagai akibat terjadinya inflasi. Misalnya, sebelum
inflasi, pinjaman Rp 500.000,00 = 25 gram emas, sesudah inflasi = 20 gram emas.
e.
Para penabung, karena
pada saat inflasi bunga yang diperoleh dari tabungan dirasakan lebih kecil jika
dibandingkan dengan kenaikan harga yang terjadi. Di samping itu akibat naiknya
harga barang-barang dan jasa, nilai uang yang ditabung menjadi
lebih rendah/turun, jika dibandingkan dengan sebelum terjadi inflasi.
http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/06/dampak-inflasi-dan-pihak-yang.html
No comments:
Post a Comment